Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
KemenPPPA ajak semua pihak perkuat sistem perlindungan anak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 20:20:22【Tempat Makan】168 orang sudah membaca
PerkenalanDeputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu. ANTARA/HO-KemenPPPAJakarta (ANTAR

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak seluruh pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dunia usaha, media, dan juga masyarakat, untuk memperkuat kembali sistem perlindungan anak yang harus berfungsi secara menyeluruh dan saling terhubung
"Ketika terjadi kasus anak cacingan, keracunan makanan, atau stunting, pertanyaannya bukan hanya siapa yang harus bertanggung jawab, tapi bagaimana setiap kementerian/lembaga berperan sesuai fungsi masing-masing," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikangakannya menanggapi kasus infeksi cacing pada anak di Bengkulu.
Pribudiarta Nur Sitepu menjelaskan masalah kesehatan anak, termasuk kasus cacingan pada anak, berkaitan erat dengan faktor sosial dan ekonomi keluarga.
"Ada masalah kemiskinan, sehingga kementerian di bidang perekonomian seperti Kementerian Koperasi dan UKM dapat mendorong kewirausahaan perempuan atau kementerian lain seperti Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) dapat memperkuat program kesejahteraan keluarga," kata Pribudiarta Nur Sitepu.
Baca juga: Gubernur Bengkulu nyangakan dua balita cacingan berat telah sembuh
Kemudian faktor lainnya, seperti anak tinggal di rumah ngak layak huni atau lingkungan dengan sanitasi buruk, maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dapat mengambil langkah perbaikan infrastruktur.
Sementara itu, terkait faktor gizi buruk, Badan Gizi Nasional (BGN) berperan memastikan akses gizi yang baik bagi anak.
Pada pertengahan September 2025, Pemerintah Kabupaten Seluma menemukan kasus dua balita cacingan.
Dua balita tersebut kakak adik yang berusia 4 tahun dan 1 tahun 8 bulan, mereka merupakan warga Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.
Kedua balita itu akhirnya dirujuk dari RSUD Talo Seluma ke RS M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif pada 16 dan 17 September 2025.
Kini dua balita adik kakak tersebut telah sembuh dan kembali ke keluarga.
Sementara sebelumnya, pada Juli, terjadi kasus cacingan pada balita perempuan berinisial R (4) di Sukabumi, Jawa Barat, yang berujung korban meninggal dunia.
Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
Suka(834)
Sebelumnya: SPPG Tambak Boyo OKU Timur mulai beroperasi layani 3.185 siswa
Selanjutnya: DPRD Kendari
Artikel Terkait
- Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
 - Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP
 - IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak
 - Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
 - Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam
 - BSI: Pembiayaan yang disalurkan ke UMKM sudah capai Rp52,01 triliun
 - Kemenkes sebut 315 SPPG kini punya sertifikat laik higiene
 - PBB alokasikan dana tambahan untuk dukung operasi kemanusiaan di Gaza
 - Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
 - Pemkab Bangka Barat resmikan dapur SPPG Mentok
 
Resep Populer
Rekomendasi

Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG

Pemkot Madiun minta setiap SPPG miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil

Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online

Program MBG serap ribuan tenaga kerja lokal di Kota Serang

BPOM lakukan evaluasi cegah komoditas terpapar radioaktif dikonsumsi

Pemerintah sebut produk cengkih terpapar Cs

PTSI fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha kecil